Akhirnya saya memilih untuk menulis blog, daripada mencetak zine. Kenapa ya. Tapi bukannya ‘NOTHING SHOULD BE FOREVER. FANZINES FINISH AFTER ONE FLAWLESS ISSUE’ itu benar-benar satu statement yang menyenangkan untuk terjadi? Yah lagipula, mencetak zine seperti menjadi terlalu aktivis. Dan fanzine saya juga tidak terlalu bagus.
Seperti saya tidak bisa dengan terlalu mudah mengakrabkan diri pada seseorang. Atau karena menghindari keadaan canggung.
Seperti ketika saya melakukan interview dengan Cheppi dari Twisterella untuk Feral Pop, saya tidak pernah berpikir untuk memberikan satu pun copy dari cetakannya kepada Cheppi; saya fan Twisterella! lebih dari kamu menyukai Stone Roses atau yang lain. Tapi suatu hari, Cheppi memposting fan-video Be True yang dibuat Knut Eardrums, dan menuliskan kudo disitu. Saya seperti ‘Oh, dia tahu! Yes!’.
Lalu Twisterella melakukan gig kecil di HeyFolks! dan saya memutuskan untuk datang. Set mereka sempurna sore itu. Saya bernyanyi dan dansa kecil di setiap track yang mereka mainkan. Setelah mereka turun, saya melihat Cheppi tidak terlalu sibuk, hingga akhirnya saya berani menghampirinya untuk memberikan beberapa copies Feral Pop. Lalu seperti ini:
Saya: Cheppi! Saya Tiok. Feral Pop. Interview Twisterella. Ini copy nya.
Cheppi: Oh. Oke.
Lalu sudah. Datar. Canggung parah. Saya pun meninggalkannya dengan tiga kemungkinan: Pertama, penampilan saya terlalu buruk sebagai seorang popkid. Kedua, cetakan Feral Pop –fanzine pertama saya di luar HeyHo!, terlihat tidak terlalu atraktif. Ketiga, kalau saya memperkenalkan diri sebagai Tiok dari Sometimes Always, apa mungkin dia akan menerima saya lebih baik?
Saya bingung dengan itu semua. Sumpah.
Tapi semuanya menjadi jelas, ketika reunion/launching gig Rumahsakit. Saya bertemu kembali dengan Cheppi bersama seorang teman. Teman saya itu bersikeras kalau saya dan Cheppi telah saling kenal sebelumnya, tapi Cheppi menggelengkan kepala dan raut mukanya menunjukkan dia ragu. Saya yang malas akan hal-hal seperti itu, langsung, ‘Tiok. Feral Pop. Twisterella. Interview. Kita ketemu di HeyFolks!’, lalu pergi. Mungkin saya harus menjadi Jimi Multazam agar mudah dikenal. Tapi asal kalian tahu, perilaku Cheppi itu menyebalkan.
Jadi apakah saya masih suka Twisterella? Masih. Cinta mati malah. Tapi saya muak terhadap Cheppi.
.
Ini blog yang kesekian kalinya. Mudah-mudahan kamu suka.
No comments:
Post a Comment