Tuesday, June 4, 2024

superpopmusic

https://disanorak.home.blog/



Saya selalu bertanya-tanya bagaimana ini menjadi wajar; menyandingkan band kamu beriringan dengan korporat. Mencetak band kamu sebagai product. Feeding fans dungu nan innocent dengan false image sebagai popstars.

True fans giving support spending untuk records dan merchandise kamu akhirnya jadi sia-sia; bukankah kamu dapat suntikan cash 10x lipat dalam sekejap dari korporat tidak peduli musik yang bahkan kamu tahu remahan yang mereka wiring adalah bukan apa-apa, jadi kamu berusaha jadi badut marketing yang baik agar dapat potongan cake yang lebih lagi kedepannya.

Being sellout terlalu rancu, tapi saya tahu bagaimana menjelaskannya dengan tepat; bahwa most indo indiekids berpikir main di independent circle akan selalu adalah stepping stone -setelah made it di scene, kamu tahu kamu punya fanbase yang bisa kamu jual.

Tapi kamu memang hanya perlu taste yang super tinggi, untuk mulai menaruh ekspektasi yang lebih rendah lagi untuk potential band lokal yang bagus karena mereka cuma raffi nagita dan kamu cuma data.

Laten kapitalis. Korporat di musik akan selalu salah.

hidup penuh masalah

https://disanorak.home.blog/



neverlosethatfeeling vol.4 leaflet aug-12 2023

Coworkers di kantor saya yang baru mencoba menanamkan etik-etik professional kerja kepada saya. Lalu saya hanya berpikir ‘bagaimana saya harus menganggap serius orang yang bahkan 30 tahun hidupnya terbuang sia-sia; tidak membaca Kafka, tidak mendengar Momus.’ Mereka hanya accidentally happen to be the seniors dan bosses. Tidak pernah ada yang istimewa dari kebanggaan menjadi cecunguk kecoa kapitalis dengan experiences di got-got perusahaan. Delusif. Tanpa pengetahuan soal felt denim go-kart mozart we love lawrence forever.amr, seberapa serius dan banyak uang yang kamu bicarakan tidak akan pernah menjadi persoalan berarti.

Oh hidup sebagai elitist. Hampir seumur hidup saya. Lalu muncul Ari Lesmana merendahkan kalian sebagai indies, menyanyikan d’masiv, lalu berceramah untuk tidak mengkotak-kotakan musik –> diikuti ribuan likes, amin dan salut. Lalu ada ‘.. kalau gak suka tinggal kalian skip.’ Oh betapa kapitalismenya mengakar dibalut bijak dan open-minded yang semu. Kalian selalu punya hak akan internet. Jadi pernyataannya selalu akan sesalah bahwa subscribe dan support nabi-nabi internet palsu adalah gratis. Pernyataannya cuma pembenaran dari ketakutan antek authenticity anti kritik.



Lalu polisi skena. Shame on yous. Fenomena sosial palsu yang dibuat-buat, padahal kalian hanya jadi kambing dengan hidung yang dirantai babi-babi konten kapitalis agar status quonya bertahan selama mungkin. Major opinion akan selalu kejahatan yang dianggap benar. Memang kalian berhak memakai apapun yang kalian mau, tapi tidak tshirt band yang kalian tidak tahu. Jangan bangga menjadi poseur.

chaotic pop – indiepop cdrs

https://disanorak.home.blog/



Menjadi punk dan menjalankan indiepop harus selalu menjadi pilihan yang murah dan walaupun tetap akan membuat kamu bangkrut dengan alasan romantisme yang obsesif. Dan tanpa 45s, cd-r selalu adalah jawaban.

Tapi siapa yang mendengarkan cd-r saat ini? Popkids manapun yang masih melihat cd-r releases dengan religius adalah total maniacs. Indiepop label yang duplicate burning cd-rs di rumah, stickering setiap keping, menulis liner note fotokopian dan melipat sleeves yang diprinted diam-diam di kantor; tidakkah itu tanda-tanda maniac? Mencintai sesuatu yang tidak valuable, poor executed dengan darah lalu merasa begitu bahagia ketika 50 keping limited terjual dalam tiga bulan. Lalu lebih bahagia lagi ketika 10 tahun kemudian, seseorang menanyakan soal rilisan tersebut, dan memegang debu di koleksi pribadinya dan berkata dalam hati ‘berapapun harganya ini tidak akan dijual.’, setelah begitu lega dulu menjual rilisannya dengan fair price -10% keuntungan dari production cost.

Lalu Chaotic Pop tiba-tiba muncul entah dari dan karena apa. Merilis Anselmus – My Life is Better with Indiepop. Limited to 50 copies cd-r single. Dan di sleevenote nya ditulis:
“You might be wondering, “What’s going on with this label? Why are we still releasing CDR when other labels are going for vinyl and cassettes?” Our packaging might seem simple compared to others, but here’s the thing – I don’t care about what others think. I genuinely enjoy every moment I spend working on this CDR release. I started from scratch, buying blank CDRs and burning them with my LG writer – it’s a pretty traditional approach, right?
Let me tell you, it’s perfectly fine to release music in a traditional way. There’s no shame in it. What matters is that you put your best effort into it, do it with passion, and, most importantly, have fun with it.”



Betapa Eko mendadak menjadi politis. Dia tidak menjawab ketika ditanya kenapa harus memisahkan Chaotic dari Shiny Happy, tapi kalau kamu fans, tidak terlalu sulit menyusun puzzle awalnya. Lalu The Rosebuds Riot – Poppy Crappy Band dirilis di bandcamp.



Saya tahu Eko tidak pernah main-main dengan rilisannya dan itu membuat saya selalu malu dengan apa yang telah saya buat. Di linernote selftitled album Clubwater saya menulis: “… seeing how shiny happy run the label always will make me a failure. and ‘that my sense of pride won’t stand in the way, as i have lost that long ago’ – mattias.”

Indiepop cd-rs masih ada. Chaotic Pop melakukannya dengan baik sejauh dua rilisan sampai saat ini. Kamu tahu ada satu blog yang mengafiliasikan heavenpunks dengan Chaotic? Kemungkinan karena saya memposting fandom untuk ini di instagram. Tapi apapun itu, seharusnya kamu sudah sadar bahwa satu-satunya hal yang masuk akal dari indiepop adalah punk.